Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -
Bank Indonesia (BI) terus mendorong optimalisasi investasi daerah di Indonesia, terutama sektor pariwisata untuk mempercepat penerimaan devisa. Hal ini melatarbelakangi kegiatan Indonesia Investment Day dengan tema Tourism, Connectivity, and Related Investment yang diselenggarakan di Singapura, Jumat (31/8/2018).
Dalam pemaparannya, Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Ardityaswara menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan investor global potensial dan potensi investasi daerah di Indonesia (business matching).
Dalam hal ini BI, baik di tingkat pusat maupun daerah bersinergi dengan pemerintah daerah, korporasi, dan UMKM mempromosikan 30 Project Profile Investment Opportunities di delapan daerah investasi potensial, yaitu Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, dan Nusa Tengara Timur.
"Proyek yang dipromosikan adalah proyek investasi yang bersifat clean dan clear, yaitu memiliki feasibility study, serta tidak memiliki kendala dalam izin usaha dan lahan," ucap Mirza.
Menurut Mirza, promosi terpadu, khususnya untuk sektor pariwisata merupakan langkah konkret dari implementasi kesepakatan antara pemerintah dan BI dalam kegiatan Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan (Rakorpusda) pada 29 Agustus 2018 di Yogyakarta.
Pada kesempatan tersebut, salah satu strategi kebijakan yang menjadi prioritas untuk sektor pariwisata adalah peningkatan aksesibilitas, keragaman atraksi, kualitas amenitas, didukung oleh penguatan promosi, dan peningkatan kapasitas pelaku pariwisata (3A2P), terutama untuk destinasi wisata prioritas.
Indonesia Investment Day adalah perwujudan program Linkage Investor Relation Unit (IRU)-Regional Investor Relation Unit (RIRU)-Global Investor Relation Unit (GIRU) yang merupakan upaya integrasi kegiatan hubungan investor di tingkat regional, nasional, maupun internasional.
Linkage IRU-RIRU-GIRU tersebut ditujukan untuk mensinergikan upaya dan peran kementerian/lembaga dan Bank Indonesia dalam mengelola persepsi positif terhadap ekonomi Indonesia untuk mendorong aliran investasi ke Indonesia, antara lain melalui kegiatan promosi terpadu.
"Kegiatan ini diharapkan dapat mendukung investasi dan perdagangan Indonesia dengan negara mitra yang semakin baik, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," pungkas Mirza.
Dalam event tersebut, BI juga mempromosikan produk-produk UMKM premium unggulan Indonesia melalui platform marketplace global dengan mekanisme Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C). Platform ini menghubungkan UMKM di Indonesia dengan komunitas pembeli dan penjual dunia.
"Hal ini diharapkan membuka kesempatan bagi UMKM untuk dikenal secara luas dan berdaya saing sehingga mengakselerasi produk UMKM ke skala yang lebih tinggi yaitu pasar internasional," katanya.
Di tahap awal, terdapat 11 UMKM binaan BI yang terhubung dalam platform marketplace global tersebut, yaitu kopi, kain batik, tenun, songket, dan kerajinan tangan.
Indonesia Investment Day merupakan kerja sama antara KBRI Singapura dengan BI, Indonesia Investment Promotion Center (IIPC), Atase Perdagangan dan Keuangan yang tergabung dalam Global Investor Relation Unit (GIRU) Singapura. Hadir dalam kegiatan tersebut kalangan investor, CEO perusahaan, pelaku usaha, dan asosiasi pengusaha khususnya di negara setempat.
Let's block ads! (Why?)
https://www.wartaekonomi.co.id/berita193350/bi-dorong-optimalisasi-investasi-daerah-lewat-promosi-terpadu.html