Pages

Thursday, September 20, 2018

Sandi Ikut Nimbrung Komentari Impor Beras

JAKARTA – Bakal calon Wakil Presiden Sadiaga Salahuddin Uno meminta pemerintah dalam hal ini Badan Urusan Logistik (Bulog) tidak melakukan impor beras.

“Kalau saya bilang kalau ada (tersedia) di dalam negeri ngapain kita impor. simple aja seperti itu,” kata Sandiaga di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (20/9/2018).

Hal ini menanggapi penandatangan perpanjangan perizinan impor beras seberat 440 ribu ton oleg Bulog. Perpanjangan izin impor itu diminta karena negara pengekspor; yaitu India dan Pakistan tengah menghadapi cuaca buruk sehingga mengganggu pengapalan beras. Permintaan impor ini ditandatangani Budi Waseso tertanggal 18 Juli 2018, dengan nomor B 932/II/DU000/07/2018.

Untuk mengatasi masalah impor beras, lanjut Sandiaga, harus dibutuhkan pemerintah yang kuat agar tidak terombang-ambing dengan kepentingan eksternal.

“Kan kalau impor itu pasti ada kepentingannya. Nah kalau pemerintahan yang kuat akan tegas ambil posisi yang jelas dan tidak membiarkan situasi ini bergulir terus karena tentunya kita butuh kepastian,” ungkap Sandiaga.

Selain itu, mantan wakil gubernur DKI Jakarta menambahkan, harus ada pembenahan dari segi data.

“Nah datanya dulu yang perlu diperbaiki. Kalau datanya sudah sama apa terlihat cukup apa tidak. Kalau tidak cukup ya tidak ada pilihan lain (impor) tapi kalau cukup ya jangan impor,” tandas dia.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan surat ijin perpanjangan impor beras ditujukan ke Menteri Perdagangan dengan tebusan ke Dirjen Perdagangan Luar Negeri.

“Jadi Bulog menyampaikan ada kendala di tempat ekspornya, sehingga memang Bulog yang mengajukan perpanjangan,” kata Oke di kantornya, Jalan M Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Selasa (18/9/2018).

Sebelumnya, dalam berbagai pemberitaan, Dirut Bulog Budi Waseso kerap mengungkapkan tidak perlu mengimpor beras. Mantan pucuk pimpinan Badan Narkotika Nasional (BNN) ini memastikan tidak akan ada impor beras hingga akhir 2018. Ia mengaku stok beras di Bulog saat ini masih lebih dari cukup untuk konsumsi dalam negeri.

Di sisi lain, Bulog di bawah kepemimpinan Buwas telah dua kali meminta perpanjangan impor beras. Surat perpanjangan itu diajukan pada 13 Juli 2018 dan 23 Agustus 2019. Awalnya, izin importasi diberikan kepada Bulog dari 1 Mei 2018 sampai 31 Agustus 2018. Setelah permohonan izin diperpanjang, Kemendag memberikan waktu tambahan hingga 31 Oktober 2018 bagi Bulog untuk mengimpor.

Surat terakhir, tertanggal 23 Agustus 2018 merupakan permohonan perpanjangan persetujuan Impor sebesar 1 juta ton sampai 31 Oktober 2018.

Terhadap permintaan impor beras ini, Oke mengatakan, saat ini terdapat kendala untuk menyusun kembali shipping document sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama. Atas dasar itu, lanjut Oke, Kemendag memberikan izin kepada Bulog. (Yendhi/b)

Let's block ads! (Why?)

http://poskotanews.com/2018/09/20/sandi-ikut-nimbrung-komentari-impor-beras/

No comments:

Post a Comment