Pages

Sunday, September 16, 2018

Hindari DPT Ganda, Fadli Zon Mminta ada Audit forensik pada komputer KPU

JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon minta dilakukan audit forensik terhadap komputer Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal itu untuk mencegah adanya Daftar Pemilih Tetap (DPT) ganda.

“DPT ganda ini menurut saya adalah potensi kecurangan ya awalnya ada sekitar menurut laporan yang kami terima 8 jutaan yang bermasalah, 1,2 juta jelas-jelas adalah ganda, kemudian masih ada yang bermasalah lainnya,” kata Fadli di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Minggu (16/9/2018).

Menurut Fadli, dari perwakilan partai koalisi pendukung pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno telah mendatangi KPU untuk mengusut DPT ganda tersebut.

“Saya kira ini sangat bermasalah, menurut saya harus ada audit forensik terhadap IT KPU, jangan nanti ditutup-tutupi karena potensi kecurangan melalui IT itu sangat-sangat besar,” ungkap Fadli.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) tersebut meminta agar ketika audit bisa disaksikan kedua pasangan tim pendukung Prabowo-Sandiaga dan Joko Widodo (Jokowi)-KH. Ma’ruf Amin agar saling terbuka.

“Kita juga bisa mengundang ahli-ahli suapaya nanti jangan ada rumus-rumus algoritma yang merupakan bentuk kecurangan, itu mudah sekali kok, misalnya diketuk angkanya 100 tiba-tiba masuk jadi 75, kita ketik 75 jadi 100 dan sebagainya,” beber Fadli.

“Jadi rumus-rumus algoritma ini yang saya kira modus kecurangan baru selain DPT dan ini yang saya kira harus diaudit, tidak seperti yang pemilu lalu ada sedot-sedot data dan sebagainya,” lanjut dia.

Sebelumnya, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab juga meminta peserta Ijtimak Ulama II agar mewaspadai adanya kemungkinan rekayasa tabulasi di KPU.

“Siapkan sukarelawan saksi yang militan di setiap TPS di seluruh Indonesia dan dorongan audit forensik untuk sistem komputer KPU dalam perhitungan suara agar tidak terjadi rekayasa aistem perhitungan di komputer KPU dari pusat hingga daerah,” kata Habib Rizieq melalui rekaman suara.

Habib Rizieq juga mengintruksikan Ijtimak Ulama II menuntut KPU melakukan penghitungan suara secara manual agar tidak ada kecurangan.

“Tuntut perhitungan manual dengan formulir C1 untuk dasar penentuan hasil akhir perhitungan suara pemilu. Semua ini kita sampaikan tidak lain dan tidak bukan untuk menutup semua pintu kecurangan teknologi komputer dalam perhitungan suara Pemilu,” tandas Habib Rizieq. (Yendhi/yp)

Let's block ads! (Why?)

http://poskotanews.com/2018/09/16/hindari-dpt-ganda-fadli-zon-mminta-ada-audit-forensik-pada-komputer-kpu/

No comments:

Post a Comment